TANGERANGNEWS.CO.ID, Banten | Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Indonesia merenungkan pentingnya pendidikan dalam membentuk dasar pembangunan bangsa dan menghargai perjuangan para pendidik yang telah berkontribusi dalam proses pembelajaran. Namun, di tengah perayaan, terdapat ironi yang mengemuka dari Provinsi Banten. Guru-guru SMA dan SMK di wilayah tersebut masih menunggu pembayaran Gapok KJM bulan April 2024 yang hingga saat ini belum juga cair.
Permasalahan ini bukanlah hal baru, melainkan dilema yang setiap tahunnya terulang, menyebabkan kegelisahan di kalangan para pendidik. Keterlambatan pembayaran honor bagi guru non-ASN SMA dan SMK di Banten telah menjadi rahasia umum yang belum menemukan solusi permanen. Meskipun keadaan ini seringkali memaksa guru untuk diam, ketidakpuasan dan kebutuhan akan perubahan nyata masih bergaung kuat.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang apresiasi dan dukungan terhadap para guru yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga mereka dalam mendidik generasi penerus bangsa. Di hari yang seharusnya dipenuhi dengan penghargaan terhadap pendidikan dan para pengabdi, realita yang dialami oleh guru-guru di Banten menjadi pengingat bahwa masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam sistem pendidikan kita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai tanggapan terhadap situasi ini, para stakeholder pendidikan termasuk pemerintah daerah dan pusat, serta lembaga terkait perlu mencari solusi konkret untuk mengatasi masalah keterlambatan pembayaran honor guru. Upaya ini tidak hanya akan membawa keadilan bagi para guru, tapi juga meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara umum. Hari Pendidikan Nasional seharusnya menjadi momentum refleksi dan aksi nyata dalam mendukung dan memperjuangkan hak-hak para pendidik, sebagai penghargaan terhadap peran vital mereka dalam pembangunan bangsa.(wld)