INFOPUBLIK.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan dua nama yang diduga memiliki keterkaitan dengan organisasi tersebut, menyusul pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel.
Ketua MUI bidang Fatwa, Prof. Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh, secara resmi mengumumkan keputusan tersebut di Padang, Sumatera Barat. Asrorun Ni’am menjelaskan bahwa langkah nonaktifkan kedua individu tersebut diambil untuk kepentingan klarifikasi setelah terjadinya pertemuan kontroversial tersebut.
Meskipun identitas kedua nama tersebut tidak diungkapkan secara detail, Asrorun Ni’am menegaskan bahwa keduanya tidak ikut dalam kunjungan ke Israel untuk bertemu dengan Presiden Isaac Herzog. Namun, keterlibatan keduanya dalam sebuah organisasi yang terafiliasi dengan Yahudi menjadi perhatian MUI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asrorun juga menyampaikan bahwa MUI akan terus melakukan penelusuran lebih lanjut terkait masalah ini. Jika terbukti melakukan kesalahan fatal, MUI tidak akan ragu untuk memberikan sanksi yang lebih berat kepada kedua individu tersebut.
Keputusan ini diambil setelah pertemuan kader NU dengan Presiden Israel dikecam keras oleh MUI, karena dianggap tidak sensitif terhadap situasi politik dan sosial yang sedang terjadi. MUI menilai bahwa tindakan tersebut telah menimbulkan dampak yang melukai bagi masyarakat Indonesia.
MUI menegaskan komitmennya untuk menjaga keutuhan dan ketertiban dalam berbagai lini, termasuk dalam hal menjaga hubungan diplomatik dengan negara lain. Langkah tegas MUI ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan internasional yang dapat mempengaruhi kepentingan bangsa dan negara.(red)