INFOPUBLIK.CO – Dalam upaya melanjutkan pemahaman dan pelestarian budaya lokal, SMPN 4 Curug telah mencapai tahap kedua dari program P5, yang berfokus pada penggalian dan penerapan kearifan lokal suku Baduy, Banten. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan serta mengintegrasikan nilai-nilai budaya Baduy ke dalam karya-karya kreatif sebagai bagian dari kampanye kearifan lokal.
Pada tanggal 7 Maret 2024, peserta didik diajak untuk mengunjungi desa Baduy, dimana mereka mendapat kesempatan langka untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat asli. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang mendalam tentang cara hidup suku Baduy, yang terkenal dengan komitmen mereka terhadap pelestarian alam dan budaya.
Menurut Ibu Diana, PMO kegiatan P5, “Ini merupakan kesempatan emas bagi siswa kami untuk belajar dari masyarakat Baduy. Mereka tidak hanya belajar dari buku, tetapi mengalami dan menyaksikan langsung bagaimana kehidupan sehari-hari di Baduy, belajar tentang praktik-praktik yang membuat mereka unik.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama kunjungan, para siswa dibagi ke dalam beberapa pos yang berlokasi di rumah-rumah penduduk. Di setiap rumah, sekitar 10 siswa mendalami berbagai aspek kebudayaan, mulai dari seni hingga kerajinan tangan. Mereka juga mendapat kesempatan untuk berdialog dengan kepala suku, mendiskusikan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di sana, serta menggali informasi lebih lanjut mengenai kehidupan suku Baduy.
Dari interaksi ini, diketahui bahwa penduduk suku Baduy memperoleh mata pencaharian dari kerajinan tangan, produksi madu, dan hasil ladang, yang semuanya dilakukan dengan metode tradisional yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa tentang suku Baduy, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menciptakan karya-karya yang dapat mengkampanyekan dan melestarikan kearifan lokal Baduy. Karya-karya ini dijadwalkan untuk dipresentasikan di tahap akhir program P5, sebagai simbol komitmen SMPN 4 Curug dalam mendukung dan mempromosikan budaya Indonesia.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya lebih luas dalam pendidikan karakter dan pengenalan budaya asli Indonesia kepada generasi muda, memastikan bahwa warisan berharga seperti kearifan lokal Baduy terus hidup dan dihargai.(wld)