INFOPUBLIK.CO – Menteri Pertahanan Republik Indonesia sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Istana Kepresidenan Kremlin, Moskow, pada Rabu. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit tersebut, Prabowo menyampaikan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan Rusia di bidang energi nuklir.
Prabowo mengungkapkan bahwa ketahanan energi akan menjadi salah satu prioritas utama dalam masa kepemimpinannya setelah dilantik dan resmi menjabat sebagai Presiden RI Periode 2024–2029 pada 20 Oktober 2024.
“Di sektor energi nuklir, saya membahas ini dengan beberapa institusi terkait di Rusia, kemungkinan kita bekerja sama pada bidang pembangunan reaktor modular dan reaktor utama,” ujar Prabowo kepada Putin, sebagaimana disiarkan oleh sejumlah stasiun TV asing yang meliput di Kremlin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Reaktor nuklir merupakan komponen penting dalam pembangkit listrik tenaga nuklir, dan Rusia saat ini merupakan salah satu negara yang kebutuhan listriknya dipasok oleh tenaga nuklir.
Presiden Putin tidak langsung memberikan tanggapannya dalam pertemuan terbuka tersebut. Keduanya akan melanjutkan diskusi secara tertutup dalam format santap pagi bersama (working-breakfast format) yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (1/8). Dalam pertemuan ini, Prabowo dan Putin akan mendiskusikan berbagai isu dan menjajaki peluang kerja sama dua negara secara lebih mendetail.
Indonesia saat ini memiliki tiga reaktor nuklir yang rata-rata dibangun pada tahun 1970-an, yaitu Reaktor Nuklir Kartini di Yogyakarta, Reaktor Triga 2000 di Bandung, dan Instalasi Reaktor Serba Guna G. A. Siwabessy di Serpong. Ketiga reaktor ini digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian.
Selain membahas energi nuklir, Prabowo juga mengutarakan minatnya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia ke universitas-universitas di Rusia, terutama untuk jurusan kedokteran dan teknik.
Prabowo menyoroti bahwa Indonesia masih kekurangan sekitar 160.000 dokter dan bertekad untuk menutup kekurangan tersebut saat menjabat sebagai presiden.
“Jika memungkinkan, kami ingin mengirim putra-putri kami untuk menempuh pendidikan tinggi di kampus-kampus Rusia, khususnya di bidang kedokteran dan teknik, dan saya berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk program beasiswa ini,” kata Prabowo kepada Putin.
Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang pertahanan, industri pertahanan, dan pariwisata antara Indonesia dan Rusia. Dia menekankan bahwa hubungan kedua negara saat ini sudah baik dan dia bertekad untuk meningkatkannya di masa depan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Green Hall, Kremlin, Prabowo didampingi oleh ajudannya, Mayor Inf. Teddy Indra Wijaya. Sementara itu, Presiden Putin didampingi oleh jajaran pejabat tinggi Rusia, termasuk Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Wakil Perdana Menteri Denis Manturov, dan Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri Yury Ushakov. Pertemuan ini juga disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun TV Rusia, di mana Putin menyebut Prabowo sebagai sahabat lama Rusia.
“Saya tahu kamu punya hubungan yang baik dengan Rusia,” kata Putin kepada Prabowo, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Rusia TASS.
Prabowo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan yang diberikan di Kremlin, meskipun pemberitahuan untuk pertemuan ini diberikan dalam waktu yang singkat. Ia juga menyebutkan bahwa dalam empat tahun terakhir, ia telah empat kali berkunjung ke Rusia.
“Ini keempat kalinya saya ke Rusia dalam empat tahun terakhir, tetapi ini yang pertama bagi saya diterima di Kremlin oleh Presiden Putin,” ujar Prabowo.
Presiden Putin merupakan kepala negara keempat yang ditemui Prabowo dalam rangkaian lawatan luar negerinya sejak minggu lalu. Sebelumnya, Prabowo telah bertemu dengan Presiden beberapa negara lainnya.(red)