INFOPUBLIK.CO – Dalam rangkaian Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam mengembangkan riset dan inovasi dalam negeri. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyatakan bahwa tahun ini konsumsi dana dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meningkat tajam.
“Tahun ini konsumsi kami dalam penggunaan dana LPDP jauh lebih besar, karena skemanya sudah mulai berjalan,” ungkap Handoko di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Jawa Barat. Jika sebelumnya hanya sekitar Rp100 miliar per tahun yang digunakan, tahun ini anggaran yang dialokasikan untuk riset mencapai hampir Rp500 miliar, belum termasuk pengadaan peralatan.
Dana riset yang signifikan ini, lanjutnya, diperkuat dengan komitmen pemerintah dalam penyediaan alat riset. Sumber dana tidak hanya berasal dari anggaran negara, tetapi juga melalui skema kerja sama dengan pihak swasta. “Komitmen ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) riset yang berkualitas, tidak hanya bagi pemerintah lewat Kementerian dan Lembaga (K/L), namun juga seluruh pemangku kepentingan, baik akademisi, industri, dan lain sebagainya,” jelas Handoko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai contoh, Handoko menyebut industri farmasi yang kini mulai mengembangkan manufaktur berbasis formula, menjadi lebih percaya diri dengan dukungan riset yang memadai. “Dengan itu kami harap industri lebih percaya diri, seperti industri farmasi yang mulai mengembangkan manufaktur berbasis formula,” ujarnya.
Selain itu, berbagai fasilitas riset BRIN yang tersedia juga bisa dimanfaatkan oleh para akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, untuk melakukan penelitian. Ini merupakan upaya pemerintah untuk menjembatani minat akademisi dalam melakukan riset yang selama ini terkendala oleh fasilitas laboratorium kampus yang belum memadai. “Bahkan, dalam beberapa kasus seperti riset produksi pangan, produksinya dilakukan di sini (laboratorium BRIN),” tambahnya.
Melalui sejumlah upaya tersebut, Handoko berharap bahwa riset dan inovasi dapat menjadi faktor yang fundamental dalam pembangunan bangsa di masa depan. “Kami berharap riset dan inovasi bisa menjadi faktor yang fundamental dalam pembangunan bangsa di masa depan,” tutupnya.(red)