INFOPUBLIK.CO – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau warga di wilayah pesisir pantai selatan Provinsi Banten untuk selalu waspada. Kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia membuat wilayah ini sangat rentan terhadap tsunami.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, menekankan pentingnya kegiatan sosialisasi dan edukasi sebagai bagian dari strategi mitigasi bencana. “Kami fokus pada peningkatan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana tsunami, terutama di kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, Cilograng, dan Cibeber,” ujar Febby saat dihubungi di Rangkasbitung, hari Minggu.
Pemerintah daerah telah memetakan 120 titik jalur evakuasi yang strategis, lengkap dengan arah petunjuk yang jelas, memastikan masyarakat bisa mengakses rute penyelamatan dengan cepat. “Kami berupaya memastikan bahwa setiap warga mampu mencapai zona aman dalam waktu 10-20 menit setelah peringatan dini dikeluarkan,” jelas Febby.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kerawanan ini diperparah oleh adanya pertemuan lempeng tektonik di bawah Samudera Hindia, yang menciptakan zona Megathrust—daerah yang sangat berpotensi mengalami pergerakan lempeng besar. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia memiliki 13 zona Megathrust yang telah terbentuk sejak ribuan tahun lalu.
Ketua Tim Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Wijayanto, menambahkan, “Kami meminta masyarakat tidak panik, tetapi tetap mewaspadai potensi gempa yang dapat memicu tsunami, khususnya di wilayah Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.”
BMKG dan BPBD bekerja sama dalam menyelenggarakan program edukasi seperti Sekolah Lapang Geofisika, yang bertujuan untuk memperkuat kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Mengerti cara bertindak saat bencana adalah kunci utama dalam menyelamatkan jiwa,” ucap Wijayanto.
Pengingat ini bukan hanya sekedar peringatan tetapi sebuah langkah proaktif yang diharapkan dapat mengurangi risiko dan meminimalisir dampak bencana bagi ribuan warga yang tinggal di garis depan zona bahaya tsunami di Banten.(red)