Amerika Serikat Bersiap Memberikan Dana 3,5 Miliar AS Dollar kepada Israel untuk Pembelian Persenjataan

Senin, 19 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INFOPUBLIK.CO – Amerika Serikat berada dalam persiapan untuk memberikan dana sebesar 3,5 miliar Dolar AS (sekitar Rp55,8 triliun) kepada Israel untuk membeli persenjataan dan peralatan dari AS. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat kepada Anadolu pada hari Sabtu.

Dana tersebut berasal dari Rancangan Undang-Undang tambahan senilai 14,1 miliar Dolar AS (sekitar Rp224,8 triliun) yang telah disetujui oleh Kongres pada bulan April, tambahnya.

“Pada Kamis, 8 Agustus, Departemen memberitahukan Kongres tentang niat kami untuk mewajibkan 3,5 miliar Dolar AS dalam Pendanaan Militer Asing Tahun Anggaran 2024 menggunakan pendanaan yang disediakan oleh Undang-Undang Anggaran Tambahan Keamanan Israel,” ujar seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Berita ini pertama kali dilaporkan oleh CNN, yang mengutip beberapa pejabat yang mengetahui masalah tersebut dan menyatakan bahwa “proses pencairan dana dari paket-paket ini mungkin memerlukan waktu.”

Menurut CNN, proses pencairan dana ini dilakukan pekan ini seiring dengan persiapan Israel dan Timur Tengah menghadapi potensi langkah pembalasan dari Iran dan Hizbullah setelah terjadinya serangkaian peristiwa di kawasan tersebut.

Baca Juga :  Pemantauan Langsung oleh Pj Bupati Tangerang untuk Atasi Banjir di Perumahan Binong

Amerika Serikat menghadapi kritik atas bantuan militer yang diberikan kepada Israel, terutama setelah sekitar 40 ribu warga Palestina tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 akibat serangan udara Israel, yang disebut oleh Presiden AS Joe Biden sebagai “tanpa pandang bulu.”

Sejumlah kelompok hak asasi manusia dan mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS telah mendesak pemerintahan Biden untuk menangguhkan transfer senjata ke Israel, dengan alasan pelanggaran hukum internasional dan hak asasi manusia.

Baca Juga :  Kremlin Mengutuk Keras Upaya Pembunuhan Donald Trump, Peskov: "Kekerasan Politik Tak Dapat Dibenarkan"

Dua belas mantan pejabat AS, termasuk mantan pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS, menyatakan dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa “kebijakan luar negeri AS terhadap Israel, serta aliran senjata yang terus-menerus, telah memastikan keterlibatan AS dalam tragedi kemanusiaan di Gaza yang tak terbantahkan.”(red)

Berita Terkait

Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat
KRI Bima Suci Merapat di Shanghai: Misi Latihan dan Diplomasi Budaya
Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager
CEO Telegram Pavel Durov Dibawah Penyelidikan di Perancis, Dikenai Jaminan €5 Juta
Arab Saudi Kecam Rencana Pembangunan Sinagog di Gunung Bait Suci Oleh Pejabat Israel
Penahanan CEO Telegram di Prancis Bukan Keputusan Politik, Kata Macron
Perdana Menteri China Dorong Inovasi dan Investasi Asing di Industri Robot
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis Terkait Isu Moderasi Konten
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 8 September 2024 - 08:08 WIB

Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat

Minggu, 8 September 2024 - 08:02 WIB

KRI Bima Suci Merapat di Shanghai: Misi Latihan dan Diplomasi Budaya

Senin, 2 September 2024 - 08:42 WIB

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager

Kamis, 29 Agustus 2024 - 19:13 WIB

CEO Telegram Pavel Durov Dibawah Penyelidikan di Perancis, Dikenai Jaminan €5 Juta

Rabu, 28 Agustus 2024 - 06:26 WIB

Arab Saudi Kecam Rencana Pembangunan Sinagog di Gunung Bait Suci Oleh Pejabat Israel

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:06 WIB

Penahanan CEO Telegram di Prancis Bukan Keputusan Politik, Kata Macron

Senin, 26 Agustus 2024 - 13:15 WIB

Perdana Menteri China Dorong Inovasi dan Investasi Asing di Industri Robot

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:48 WIB

CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis Terkait Isu Moderasi Konten

Berita Terbaru