Pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris Mundur sebagai Aksi Protes Terhadap Penjualan Senjata ke Israel

Senin, 19 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demonstran mendesak penutupan pabrik senjata yang mengekspor senjata ke Israel.(ist)

Demonstran mendesak penutupan pabrik senjata yang mengekspor senjata ke Israel.(ist)

INFOPUBLIK.CO – Sebuah keputusan berani telah diambil oleh seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Inggris yang mengundurkan diri sebagai tindakan protes yang tajam terhadap keterlibatan negaranya dalam kejahatan perang yang terus berlanjut, khususnya dalam konteks penjualan senjata ke Israel.

Keputusan kontroversial ini diambil oleh Mark Smith, seorang diplomat yang telah lama berkarya di Kantor Luar Negeri, dan telah mencuri perhatian media dan masyarakat internasional. Surat pengunduran diri yang menyoroti kritik terhadap penjualan senjata oleh pemerintah Inggris ke Israel telah menjadi perbincangan hangat sejak berita ini mencuat.

Baca Juga :  Skuad Bulu Tangkis Indonesia Berangkat ke Japan Open 2024 dengan Semangat Kemerdekaan

Pada sebuah Minggu pagi yang sunyi, BBC memastikan bahwa diplomat yang dimaksud adalah Smith, seorang ahli dalam bidang penanggulangan terorisme, yang telah mengambil langkah dramatis dengan mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas kebijakan penjualan senjata ke Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dengan hati yang berat, saya memutuskan untuk mengakhiri karir saya dalam dinas diplomatik… Saya tidak lagi bisa melanjutkan tugas saya dengan pengetahuan bahwa Departemen ini mungkin terlibat dalam Kejahatan Perang,” demikian bunyi surat pengunduran diri tersebut.

Baca Juga :  PBNU Siap Kelola Konsesi Tambang Batu Bara 26 Ribu Hektar di Kalimantan Timur

Lebih lanjut dalam suratnya, Smith mengecam keadaan di Gaza dengan menyatakan, “Lebih dari setengah dari rumah-rumah di Gaza hancur, 80 persen properti komersial terkikis. Bantuan kemanusiaan terhalang, warga sipil terlantar tanpa tempat perlindungan. Ambulans Bulan Sabit Merah diserang, sekolah dan rumah sakit menjadi sasaran serangan harian. Ini adalah kejahatan perang.”

Ditegaskannya, “Tidak ada alasan yang dapat membenarkan kelanjutan penjualan senjata dari Inggris ke Israel, namun hal ini terus berlangsung tanpa henti.”

Kantor Kementerian Luar Negeri menolak untuk memberikan komentar terkait kasus individu ini, sambil menyatakan bahwa pemerintah “berkomitmen untuk menegakkan hukum internasional.”

Baca Juga :  Presiden Jokowi Resmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara

Smith, yang sebelumnya bertugas dalam penilaian lisensi ekspor senjata ke Timur Tengah untuk pemerintah, menyoroti, “Para menteri mengklaim bahwa Inggris memiliki salah satu rezim lisensi ekspor senjata yang paling ‘kokoh dan transparan’ di dunia, namun realitas di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.”

Keputusan Smith untuk mengambil langkah ekstrem ini telah memicu perdebatan tentang etika penjualan senjata antarnegara, dan menyorot pentingnya tanggung jawab moral dalam keputusan politik yang melibatkan nyawa dan keamanan jutaan orang.(red)

Sumber Berita : Anadolu-OANA

Berita Terkait

Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat
KRI Bima Suci Merapat di Shanghai: Misi Latihan dan Diplomasi Budaya
Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager
CEO Telegram Pavel Durov Dibawah Penyelidikan di Perancis, Dikenai Jaminan €5 Juta
Arab Saudi Kecam Rencana Pembangunan Sinagog di Gunung Bait Suci Oleh Pejabat Israel
Penahanan CEO Telegram di Prancis Bukan Keputusan Politik, Kata Macron
Perdana Menteri China Dorong Inovasi dan Investasi Asing di Industri Robot
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis Terkait Isu Moderasi Konten
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 8 September 2024 - 08:08 WIB

Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat

Minggu, 8 September 2024 - 08:02 WIB

KRI Bima Suci Merapat di Shanghai: Misi Latihan dan Diplomasi Budaya

Senin, 2 September 2024 - 08:42 WIB

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager

Kamis, 29 Agustus 2024 - 19:13 WIB

CEO Telegram Pavel Durov Dibawah Penyelidikan di Perancis, Dikenai Jaminan €5 Juta

Rabu, 28 Agustus 2024 - 06:26 WIB

Arab Saudi Kecam Rencana Pembangunan Sinagog di Gunung Bait Suci Oleh Pejabat Israel

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:06 WIB

Penahanan CEO Telegram di Prancis Bukan Keputusan Politik, Kata Macron

Senin, 26 Agustus 2024 - 13:15 WIB

Perdana Menteri China Dorong Inovasi dan Investasi Asing di Industri Robot

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:48 WIB

CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis Terkait Isu Moderasi Konten

Berita Terbaru