Penahanan CEO Telegram di Prancis Bukan Keputusan Politik, Kata Macron

Selasa, 27 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prancis Emmanuel Macron

Presiden Prancis Emmanuel Macron

INFOPUBLIK.CO – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menegaskan bahwa penahanan pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov, bukanlah hasil dari keputusan politik. Pernyataan ini disampaikan menyusul berbagai spekulasi yang beredar di media.

“Saya telah melihat berita bohong terkait Prancis setelah penangkapan Pavel Durov. Prancis sangat berkomitmen pada kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, pada inovasi, dan pada semangat kewirausahaan—dan akan tetap begitu,” tulis Macron di media sosial X pada hari Senin (26/8).

Baca Juga :  Pengembalian Dana Korupsi RSUD Tigaraksa Picu Tanya Masyarakat, Kejari Tangerang Diminta Klarifikasi

Macron menjelaskan bahwa penangkapan Durov di Prancis adalah bagian dari proses penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung. “Itu sama sekali bukan keputusan politik. Terserah kepada hakim untuk memutuskan masalah tersebut,” tambahnya.

Pavel Durov ditangkap pada Sabtu (23/8) sekitar pukul 8 malam setelah turun dari jet pribadinya di Bandara Bourget, Paris. Pria keturunan Prancis-Rusia berusia 39 tahun tersebut baru saja tiba dari Azerbaijan dan terdaftar sebagai orang yang dicari di Prancis.

Otoritas yudisial Prancis memutuskan pada Minggu (25/8) malam untuk memperpanjang masa penahanan Durov hingga 96 jam, sesuai laporan dari Le Point. Setelah periode ini, Durov harus dibebaskan atau dihadapkan ke hakim untuk kemungkinan dakwaan.

Baca Juga :  Pramono-Rano Jalani Pemeriksaan Kesehatan Persiapan Pilkada DKI Jakarta 2024

Penyelidikan oleh Kepolisian Peradilan Nasional Prancis menyoroti dugaan kurangnya moderasi di aplikasi Telegram, yang menurut pihak berwenang, memungkinkan aktivitas kriminal berlanjut tanpa hambatan. Surat perintah penggeledahan pun telah dikeluarkan sebagai bagian dari penyelidikan ini.(red)

Berita Terkait

Meningkatkan Kerja Sama Bilateral, Delegasi DPR RI Temui Parlemen Uzbekistan
Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat
KRI Bima Suci Merapat di Shanghai: Misi Latihan dan Diplomasi Budaya
Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager
CEO Telegram Pavel Durov Dibawah Penyelidikan di Perancis, Dikenai Jaminan €5 Juta
Arab Saudi Kecam Rencana Pembangunan Sinagog di Gunung Bait Suci Oleh Pejabat Israel
Perdana Menteri China Dorong Inovasi dan Investasi Asing di Industri Robot
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis Terkait Isu Moderasi Konten
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 15 September 2024 - 22:49 WIB

Meningkatkan Kerja Sama Bilateral, Delegasi DPR RI Temui Parlemen Uzbekistan

Minggu, 8 September 2024 - 08:08 WIB

Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat

Minggu, 8 September 2024 - 08:02 WIB

KRI Bima Suci Merapat di Shanghai: Misi Latihan dan Diplomasi Budaya

Senin, 2 September 2024 - 08:42 WIB

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager

Kamis, 29 Agustus 2024 - 19:13 WIB

CEO Telegram Pavel Durov Dibawah Penyelidikan di Perancis, Dikenai Jaminan €5 Juta

Rabu, 28 Agustus 2024 - 06:26 WIB

Arab Saudi Kecam Rencana Pembangunan Sinagog di Gunung Bait Suci Oleh Pejabat Israel

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:06 WIB

Penahanan CEO Telegram di Prancis Bukan Keputusan Politik, Kata Macron

Senin, 26 Agustus 2024 - 13:15 WIB

Perdana Menteri China Dorong Inovasi dan Investasi Asing di Industri Robot

Berita Terbaru