CEO Telegram Pavel Durov Dibawah Penyelidikan di Perancis, Dikenai Jaminan €5 Juta

Kamis, 29 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Infografis/ Pavek Durov/ Edward Ricardo.

Infografis/ Pavek Durov/ Edward Ricardo.

INFOPUBLIK.CO – Pavel Durov, pendiri dan CEO platform pesan instan populer Telegram, saat ini sedang dalam penyelidikan setelah ditahan oleh otoritas Perancis akhir pekan lalu. Durov dilarang meninggalkan negara tersebut, dengan hakim menetapkan jaminan sebesar 5 juta euro (sekitar Rp 85,7 miliar) untuk kemungkinan pembebasan bersyarat.

Dilansir dari Reuters, Durov diwajibkan untuk melapor dua kali seminggu ke kantor polisi setempat sebagai bagian dari syarat pembebasannya. Jaksa Laure Beccuau menyatakan bahwa hakim telah menemukan alasan yang cukup untuk memulai penyelidikan formal terhadap Durov, terkait dengan berbagai aktivitas ilegal yang diduga terjadi melalui Telegram, termasuk transaksi terlarang, gambar pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba, dan penipuan.

Baca Juga :  Presiden Joko Widodo Terima Penghargaan Order of Zayed dari Presiden Abu Dhabi

Telegram, yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk yang melanggar hukum, belum pernah merespon permintaan pengadilan, yang menarik perhatian unit kejahatan siber dari kantor kejaksaan di Paris. Beccuau menekankan bahwa layanan investigasi dan otoritas hukum lainnya memiliki pandangan yang sama tentang ketidakpatuhan Telegram, yang memicu tindakan hukum terhadap Durov.

Penyelidikan ini, dikutip dari Reuters, bisa berlangsung bertahun-tahun sebelum mencapai pengadilan atau bahkan mungkin ditangguhkan. Durov sendiri ditangkap di Bandara Bourger, di luar Paris, pada Sabtu malam (24/8/2024), yang memicu perdebatan intens mengenai kebebasan berbicara dan penegakan hukum di arena internasional.

Baca Juga :  Penggagalan Peredaran 20 Kg Sabu di Tangerang, Dua Kurir Ditangkap

Situasi ini terus berkembang dan banyak pihak menunggu langkah selanjutnya dalam kasus hukum yang menimpa salah satu figur paling berpengaruh di dunia teknologi digital.(red)

Berita Terkait

Meningkatkan Kerja Sama Bilateral, Delegasi DPR RI Temui Parlemen Uzbekistan
Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat
KRI Bima Suci Merapat di Shanghai: Misi Latihan dan Diplomasi Budaya
Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager
Arab Saudi Kecam Rencana Pembangunan Sinagog di Gunung Bait Suci Oleh Pejabat Israel
Penahanan CEO Telegram di Prancis Bukan Keputusan Politik, Kata Macron
Perdana Menteri China Dorong Inovasi dan Investasi Asing di Industri Robot
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis Terkait Isu Moderasi Konten
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 8 September 2024 - 08:08 WIB

Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat

Minggu, 8 September 2024 - 08:02 WIB

KRI Bima Suci Merapat di Shanghai: Misi Latihan dan Diplomasi Budaya

Senin, 2 September 2024 - 08:42 WIB

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager

Kamis, 29 Agustus 2024 - 19:13 WIB

CEO Telegram Pavel Durov Dibawah Penyelidikan di Perancis, Dikenai Jaminan €5 Juta

Rabu, 28 Agustus 2024 - 06:26 WIB

Arab Saudi Kecam Rencana Pembangunan Sinagog di Gunung Bait Suci Oleh Pejabat Israel

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:06 WIB

Penahanan CEO Telegram di Prancis Bukan Keputusan Politik, Kata Macron

Senin, 26 Agustus 2024 - 13:15 WIB

Perdana Menteri China Dorong Inovasi dan Investasi Asing di Industri Robot

Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:48 WIB

CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis Terkait Isu Moderasi Konten

Berita Terbaru