Tentara Israel Tembak Mati Aktivis Turki-AS di Tepi Barat

Minggu, 8 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Illustrasi Penembakan.(ist)

Illustrasi Penembakan.(ist)

INFOPUBLIK.CO – Seorang aktivis berkebangsaan Turki-AS pada Jumat (6/9) ditembak mati oleh pasukan Israel selama protes melawan permukiman ilegal Israel di Kota Beita di Distrik Nablus, Tepi Barat yang diduduki.

Fouad Nafaa, direktur Rafidia Hospital, mengatakan kepada Anadolu bahwa Aysenur Ezgi Eygi, yang memiliki dua kewarganegaraan ganda Turki dan AS, tiba di rumah sakit itu dengan luka tembak di kepala.

Eygi, yang lahir di Kota Antalya, Turki, pada 1998, meninggal karena luka-lukanya meski tim medis telah berupaya mengobatinya, menurut Nafaa.

Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel melepaskan tembakan langsung ke sekelompok warga Palestina yang berpartisipasi dalam demonstrasi yang mengecam permukiman ilegal di Gunung Sbeih, di Beita, selatan Nablus.

Kantor berita resmi Palestina Wafa mengonfirmasi bahwa korban adalah warga AS sekaligus seorang relawan kampanye Fazaa, sebuah inisiatif yang ditujukan untuk mendukung dan melindungi petani Palestina dari pelanggaran yang sedang berlangsung oleh pemukim ilegal dan tentara Israel.

Baca Juga :  Pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris Mundur sebagai Aksi Protes Terhadap Penjualan Senjata ke Israel

Warga Beita menggelar protes setiap pekan setelah shalat Jumat untuk menentang permukiman ilegal Israel, Avitar, yang dibangun di puncak Gunung Sbeih.

Masyarakat Palestina menuntut pemindahan pemukiman ilegal tersebut, yang mereka anggap sebagai pelanggaran hak atas tanah mereka.

Baca Juga :  CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis Terkait Isu Moderasi Konten

Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki saat Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.900 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu.

Sedikitnya 691 orang telah tewas dan lebih dari 5.700 orang luka-luka akibat serangan Israel di Tepi Barat sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan setempat.(red)

Sumber Berita : Anadolu-OANA

Berita Terkait

Presiden Putin Perbarui Doktrin Nuklir, Sinyal Keras untuk Barat
Empat Pesawat B-52 AS Tiba di Inggris, Perkuat Kerjasama Militer NATO di Tengah Tensi Global
Prancis Tingkatkan Kehadiran Militer di Asia Pasifik, Siapkan Armada Charles de Gaulle
Pemerintah Australia Tetapkan Usia Minimum 16 Tahun untuk Akses Media Sosial dalam Upaya Perlindungan Kaum Muda
Kasus Pembunuhan WNI di Jepang: KBRI Tokyo Koordinasi Intensif dengan Kepolisian Isesaki
Kamala Harris Janji Akhiri Perang di Gaza Jika Terpilih sebagai Presiden AS
Larangan Operasional UNRWA oleh Israel Picu Kekhawatiran Penghapusan Hak Kembali Pengungsi Palestina
BRICS Perluas Keanggotaan, Tambahkan Indonesia dan 12 Negara Lain sebagai Mitra
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 21:50 WIB

Presiden Putin Perbarui Doktrin Nuklir, Sinyal Keras untuk Barat

Sabtu, 16 November 2024 - 12:56 WIB

Empat Pesawat B-52 AS Tiba di Inggris, Perkuat Kerjasama Militer NATO di Tengah Tensi Global

Sabtu, 9 November 2024 - 14:06 WIB

Prancis Tingkatkan Kehadiran Militer di Asia Pasifik, Siapkan Armada Charles de Gaulle

Jumat, 8 November 2024 - 15:29 WIB

Pemerintah Australia Tetapkan Usia Minimum 16 Tahun untuk Akses Media Sosial dalam Upaya Perlindungan Kaum Muda

Senin, 4 November 2024 - 15:47 WIB

Kasus Pembunuhan WNI di Jepang: KBRI Tokyo Koordinasi Intensif dengan Kepolisian Isesaki

Senin, 4 November 2024 - 15:43 WIB

Kamala Harris Janji Akhiri Perang di Gaza Jika Terpilih sebagai Presiden AS

Sabtu, 2 November 2024 - 19:51 WIB

Larangan Operasional UNRWA oleh Israel Picu Kekhawatiran Penghapusan Hak Kembali Pengungsi Palestina

Kamis, 24 Oktober 2024 - 19:00 WIB

BRICS Perluas Keanggotaan, Tambahkan Indonesia dan 12 Negara Lain sebagai Mitra

Berita Terbaru