Larangan Operasional UNRWA oleh Israel Picu Kekhawatiran Penghapusan Hak Kembali Pengungsi Palestina

Sabtu, 2 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INFOPUBLIK.CO – Warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsian di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, mengecam keras keputusan Knesset Israel yang baru-baru ini melarang kegiatan United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) di wilayah yang diduduki. Undang-undang yang disahkan pada Senin (28/10) ini bakal menghentikan operasional UNRWA, yang menurut banyak pengungsi, merupakan upaya untuk menghapuskan hak mereka untuk kembali ke tanah air.

Suheyb Rummane, warga kamp pengungsi al-Amari, mengungkapkan ketidaksetujuannya kepada wartawan Anadolu, menyatakan bahwa keputusan Israel ini merupakan langkah strategis untuk “menyelesaikan” masalah pengungsi dan menghapus hak kepulangan mereka. “Ini adalah tindakan yang tidak dapat diterima, dan kami meminta respons internasional yang tegas,” kata Rummane.

Baca Juga :  Presiden Joko Widodo Anugerahkan Tanda Jasa dan Kehormatan Kepada 64 Tokoh Bangsa

Mahmoud Umaytir, pengungsi lainnya dari kamp Qalandia, menilai kebijakan tersebut sangat berbahaya, “Ini akan mempengaruhi semua aspek kehidupan kami, mulai dari pendidikan hingga kesehatan.” Umaytir menambahkan bahwa meskipun UNRWA sangat penting, warga Palestina harus menemukan cara untuk tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan eksternal.

Larangan operasional ini dijadwalkan akan mulai berlaku dalam 90 hari setelah pengesahan, dan dikhawatirkan akan menambah buruk situasi kemanusiaan yang sudah kritis di kamp-kamp pengungsian. Penghentian layanan UNRWA bisa berdampak besar pada ribuan pengungsi, menurut laporan dari berbagai LSM yang beroperasi di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris Mundur sebagai Aksi Protes Terhadap Penjualan Senjata ke Israel

Rummane dan Umaytir menyerukan sebuah gerakan solidaritas internasional dan menuntut negara-negara Arab serta komunitas global untuk memberikan tekanan lebih kepada Israel mengenai masalah ini. “Kami akan terus berbicara, kami tidak akan diam,” tegas Rummane.

Kebijakan baru ini menambah panjang daftar tindakan Israel yang merugikan Palestina, terutama dalam menangani masalah pengungsi, sebuah isu yang telah lama menjadi titik api konflik Israel-Palestina.(red)

Berita Terkait

Presiden Putin Perbarui Doktrin Nuklir, Sinyal Keras untuk Barat
Empat Pesawat B-52 AS Tiba di Inggris, Perkuat Kerjasama Militer NATO di Tengah Tensi Global
Prancis Tingkatkan Kehadiran Militer di Asia Pasifik, Siapkan Armada Charles de Gaulle
Pemerintah Australia Tetapkan Usia Minimum 16 Tahun untuk Akses Media Sosial dalam Upaya Perlindungan Kaum Muda
Kasus Pembunuhan WNI di Jepang: KBRI Tokyo Koordinasi Intensif dengan Kepolisian Isesaki
Kamala Harris Janji Akhiri Perang di Gaza Jika Terpilih sebagai Presiden AS
BRICS Perluas Keanggotaan, Tambahkan Indonesia dan 12 Negara Lain sebagai Mitra
Drone yang Diluncurkan dari Lebanon Menghantam Kediaman Netanyahu di Israel Utara
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 21:50 WIB

Presiden Putin Perbarui Doktrin Nuklir, Sinyal Keras untuk Barat

Sabtu, 16 November 2024 - 12:56 WIB

Empat Pesawat B-52 AS Tiba di Inggris, Perkuat Kerjasama Militer NATO di Tengah Tensi Global

Sabtu, 9 November 2024 - 14:06 WIB

Prancis Tingkatkan Kehadiran Militer di Asia Pasifik, Siapkan Armada Charles de Gaulle

Jumat, 8 November 2024 - 15:29 WIB

Pemerintah Australia Tetapkan Usia Minimum 16 Tahun untuk Akses Media Sosial dalam Upaya Perlindungan Kaum Muda

Senin, 4 November 2024 - 15:47 WIB

Kasus Pembunuhan WNI di Jepang: KBRI Tokyo Koordinasi Intensif dengan Kepolisian Isesaki

Senin, 4 November 2024 - 15:43 WIB

Kamala Harris Janji Akhiri Perang di Gaza Jika Terpilih sebagai Presiden AS

Sabtu, 2 November 2024 - 19:51 WIB

Larangan Operasional UNRWA oleh Israel Picu Kekhawatiran Penghapusan Hak Kembali Pengungsi Palestina

Kamis, 24 Oktober 2024 - 19:00 WIB

BRICS Perluas Keanggotaan, Tambahkan Indonesia dan 12 Negara Lain sebagai Mitra

Berita Terbaru

Uncategorized

Gempa Bumi Guncang Garut, Ratusan Rumah Rusak

Senin, 9 Des 2024 - 11:14 WIB