Prancis Tingkatkan Kehadiran Militer di Asia Pasifik, Siapkan Armada Charles de Gaulle

Sabtu, 9 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapal induk Charles de Gaulle.(ist)

Kapal induk Charles de Gaulle.(ist)

INFOPUBLIK.CO — Dalam gerakan strategis yang menandai intensifikasi kehadiran militernya di Asia Pasifik, Prancis mengumumkan rencana untuk mengerahkan armada kapal induknya, Charles de Gaulle, ke kawasan tersebut. Keputusan ini merupakan bagian dari serangkaian latihan yang telah dilakukan selama beberapa minggu terakhir di Mediterania.

Menurut laporan terbaru dari Radio Free Asia, Angkatan Laut Prancis telah melaksanakan sesi pelatihan intensif dari tanggal 4 hingga 25 Oktober. “Awak kapal kini tengah melakukan persiapan logistik dan operasional yang diperlukan,” ungkap sumber Angkatan Laut. Meskipun belum diungkapkan secara spesifik, kawasan penempatan berikutnya untuk Charles de Gaulle bersama kelompok tempur kapal induknya mencakup Mediterania Timur, Laut Merah, dan Samudra Hindia, dengan kemungkinan menjelajah hingga ke Samudra Pasifik.

Baca Juga :  PT.KJA Kangkangi Aturan ANDALALIN di Jalan Raya Imam Bonjol

Naval News melaporkan bahwa ini akan menjadi kunjungan pertama yang bersejarah bagi kelompok penyerang kapal induk Prancis ke Jepang dan Filipina, menunjukkan peningkatan keterlibatan Prancis di kawasan ini. Kelompok ini akan melibatkan berbagai elemen kekuatan laut, termasuk kapal perang, kapal selam serang bertenaga nuklir, dan kapal pendukung logistik, serta komponen udara yang mencakup pesawat E-2C Hawkeye AEW, jet Rafale Marine, dan helikopter.

Dalam sebuah wawancara, seorang perwira tinggi Prancis menonjolkan bahwa sekitar 3.000 pelaut dan penerbang akan terlibat dalam operasi ini, dengan fokus pada latihan keamanan maritim di selat Indonesia dan latihan multinasional. Prancis, yang memiliki sejarah panjang keterlibatan di Pasifik, terus memperkuat hubungan militernya melalui berbagai kesepakatan senjata dengan negara-negara seperti Indonesia dan Singapura, serta proyek terbaru senilai US$438 juta untuk mendukung Penjaga Pantai Filipina.

Baca Juga :  Prabowo Subianto Bahas Kerja Sama Energi Nuklir dengan Vladimir Putin di Kremlin

Namun, keputusan Prancis ini mendapat tanggapan skeptis dari China. Melalui Global Times, Beijing menyatakan keprihatinannya terhadap apa yang dilihat sebagai manuver untuk memperluas pengaruh NATO di Asia-Pasifik, yang dianggap bisa merusak kestabilan regional. “Kehadiran militer asing hanya akan menyulut ketegangan dan memperburuk situasi keamanan di Asia Pasifik,” ujar Zhang Junshe, seorang pakar militer China kepada Global Times.

Kehadiran militer yang ditingkatkan ini menunjukkan komitmen Prancis dalam memperkuat peran strategisnya di Asia Pasifik, sekaligus menambah dinamika kekuatan global di kawasan yang strategis ini.(red)

Berita Terkait

Presiden Putin Perbarui Doktrin Nuklir, Sinyal Keras untuk Barat
Empat Pesawat B-52 AS Tiba di Inggris, Perkuat Kerjasama Militer NATO di Tengah Tensi Global
Pemerintah Australia Tetapkan Usia Minimum 16 Tahun untuk Akses Media Sosial dalam Upaya Perlindungan Kaum Muda
Kasus Pembunuhan WNI di Jepang: KBRI Tokyo Koordinasi Intensif dengan Kepolisian Isesaki
Kamala Harris Janji Akhiri Perang di Gaza Jika Terpilih sebagai Presiden AS
Larangan Operasional UNRWA oleh Israel Picu Kekhawatiran Penghapusan Hak Kembali Pengungsi Palestina
BRICS Perluas Keanggotaan, Tambahkan Indonesia dan 12 Negara Lain sebagai Mitra
Drone yang Diluncurkan dari Lebanon Menghantam Kediaman Netanyahu di Israel Utara
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 21:50 WIB

Presiden Putin Perbarui Doktrin Nuklir, Sinyal Keras untuk Barat

Sabtu, 16 November 2024 - 12:56 WIB

Empat Pesawat B-52 AS Tiba di Inggris, Perkuat Kerjasama Militer NATO di Tengah Tensi Global

Sabtu, 9 November 2024 - 14:06 WIB

Prancis Tingkatkan Kehadiran Militer di Asia Pasifik, Siapkan Armada Charles de Gaulle

Jumat, 8 November 2024 - 15:29 WIB

Pemerintah Australia Tetapkan Usia Minimum 16 Tahun untuk Akses Media Sosial dalam Upaya Perlindungan Kaum Muda

Senin, 4 November 2024 - 15:47 WIB

Kasus Pembunuhan WNI di Jepang: KBRI Tokyo Koordinasi Intensif dengan Kepolisian Isesaki

Senin, 4 November 2024 - 15:43 WIB

Kamala Harris Janji Akhiri Perang di Gaza Jika Terpilih sebagai Presiden AS

Sabtu, 2 November 2024 - 19:51 WIB

Larangan Operasional UNRWA oleh Israel Picu Kekhawatiran Penghapusan Hak Kembali Pengungsi Palestina

Kamis, 24 Oktober 2024 - 19:00 WIB

BRICS Perluas Keanggotaan, Tambahkan Indonesia dan 12 Negara Lain sebagai Mitra

Berita Terbaru

Uncategorized

Gempa Bumi Guncang Garut, Ratusan Rumah Rusak

Senin, 9 Des 2024 - 11:14 WIB