INFOPUBLIK.CO – Puluhan warga dari Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, telah melakukan perjalanan panjang dengan bus ke Jakarta untuk menuntut ganti rugi atas tanah mereka yang terkena dampak pembangunan Bendungan Lau Simeme. Mereka mengharapkan pertemuan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan keluhan dan tuntutan mereka.
Warga yang terdampak mengklaim tidak mendapatkan kompensasi yang adil atas tanah yang telah digunakan untuk proyek infrastruktur tersebut. Setelah tiba di Jakarta pada Minggu malam (8/12/2024), mereka langsung melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Presiden pada hari Selasa, menuntut perhatian langsung dari kepala negara.
Salah satu warga, Safaruddin Tarigan, menyatakan, “Kami tidak akan pulang sebelum bertemu dengan Pak Prabowo dan menyampaikan masalah kami secara langsung. Kami menggunakan dana swadaya untuk biaya perjalanan ini. Meski sederhana, yang penting kami bisa makan dan menyampaikan suara kami.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama aksi unjuk rasa, warga membawa spanduk yang menuntut pertanggungjawaban dari Badan Wilayah Sungai (BWS) Wilayah Sumatera Utara dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait penilaian tanah yang mereka anggap tidak adil. Spanduk besar bertuliskan, “BWS Wilayah Sumut harus mempertanggungjawabkan tentang nilai KJPP. Kami menuntut pertanggungjawaban BPN sebagai panitia pengadaan tanah (P2T) dimana tanah kami dinilai tidak berkeadilan oleh KJPP.”
Warga Deli Serdang berharap aksi ini akan membuka dialog yang konstruktif dengan pemerintah dan mempercepat proses ganti rugi yang adil dan transparan. Mereka juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang pada proyek-proyek pembangunan lain di Indonesia.(red)