INFOPUBLIK.CO – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh atas insiden penembakan yang melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor. Insiden tragis ini telah mengakibatkan tewasnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI).
Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin malam, Menlu RI mengungkapkan penyesalan mendalam atas jatuhnya korban jiwa WNI dalam peristiwa tersebut. “Menlu RI mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan,” tegas Sugiono.
Menlu RI juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban serta kepada sejumlah WNI lainnya yang terluka akibat insiden ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut informasi yang dihimpun, seorang WNI yang diduga berusaha keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal tewas ditembak oleh personel APMM di Perairan Tanjung Rhu pada Jumat (24/1). Insiden ini juga mengakibatkan beberapa WNI lainnya mengalami luka-luka.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa penembakan terjadi karena WNI tersebut diduga melakukan perlawanan saat dihentikan oleh APMM. Identitas para korban masih dalam proses pendalaman oleh pihak terkait.
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) melaporkan satu korban meninggal dan empat lainnya luka-luka. Kejadian ini terjadi pada pukul 03.00 waktu setempat ketika kapal yang membawa lima WNI pekerja migran tanpa dokumen resmi dihentikan oleh patroli APMM.
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding turut mendesak agar proses penegakan hukum dilakukan secara transparan. Ia juga memastikan bahwa akses terhadap korban luka akan dibuka pada Rabu (29/1) mendatang.
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani mengecam keras tindakan penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas Malaysia dan mendesak pengusutan penggunaan senjata api yang mengakibatkan hilangnya nyawa WNI.(pw)