Pernyataan Luhut tentang ‘Budaya Santun’ dalam Demokrasi Dipertanyakan Pengamat

Kamis, 3 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan mantan Presiden Joko Widodo saat menghadiri peluncuran proyek Danantara, di Jakarta, 24 Februari 2025. (SUMBER FOTO: AFP)

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan mantan Presiden Joko Widodo saat menghadiri peluncuran proyek Danantara, di Jakarta, 24 Februari 2025. (SUMBER FOTO: AFP)

INFOPUBLIK.CO – Pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengenai pentingnya menjaga budaya sopan santun dalam demokrasi menuai kontroversi. Setelah bertemu dengan Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Luhut mengkritik pengamat yang dinilainya “membuat keruh” situasi politik dan menekankan agar demokrasi tidak merusak budaya santun.

Namun, pandangan ini mendapat tanggapan tajam dari berbagai pihak. Guru Besar Departemen Politik Pemerintahan UGM, Amalinda Savirani, menilai pernyataan Luhut sebagai upaya “pembunuhan karakter” yang menunjukkan sikap pemerintah yang semakin antikritik. “Yang dianggap ‘tidak sopan’ di sini adalah bicara langsung ke inti persoalan,” ujarnya.

Baca Juga :  Puan Maharani Desak Pengusutan Tuntas Teror Paket ke Kantor Tempo: Kebebasan Pers Harus Dilindungi

Pakar komunikasi politik dari Universitas Multimedia Nusantara, Silvanus Alvin, menambahkan bahwa konsep “sopan santun” belum sepenuhnya diterapkan oleh sejumlah pejabat pemerintah. Ia menyoroti pernyataan kontroversial seperti ungkapan ‘Ndas-mu’ oleh Presiden Prabowo dan komentar ‘dimasak saja’ dari Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi sebagai contoh ketidakselarasan dengan budaya sopan santun yang diharapkan.

Silvanus menekankan pentingnya kritik dari para pengamat sebagai bagian dari dialog demokratis yang dapat meningkatkan kinerja pemerintah. Ia mengingatkan bahwa demokrasi yang sehat memang “berisik” dan jika sebaliknya, bisa mengarah pada pemerintahan otoriter.

Baca Juga :  Kecam Tindak Kekerasan Kepada Wartawan di Semarang, Wartawan Tangerang Gelar Aksi Tuntut Pelaku di Adili

Dilansir dari BBC News Indonesia, pihaknya telah berusaha menghubungi DEN dan Kantor Komunikasi Kepresidenan untuk mendapatkan tanggapan terkait isu ini, namun hingga berita ini dipublikasikan, belum ada respons yang diterima.

Sementara itu, Hasan Nasbi sebelumnya menyatakan bahwa Presiden Prabowo tetap terbuka terhadap kritik dan masukan, menandakan adanya ruang untuk dialog lebih lanjut mengenai masalah ini.(red)

Berita Terkait

Kejaksaan Agung Ungkap Dugaan Suap Besar dalam Kasus Ekspor CPO
Presiden Prabowo Hadiri Pemakaman Mgr Petrus Turang: Penghormatan untuk Pemimpin Penuh Integritas
Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 512/QY Temukan Ladang Ganja di Pegunungan Bintang
Puan Maharani Desak Pengusutan Tuntas Teror Paket ke Kantor Tempo: Kebebasan Pers Harus Dilindungi
Menteri P2MI Tegaskan Larangan Pengiriman Pekerja Migran ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar
Pemerintah Targetkan Kontribusi Proyek Hilirisasi pada Industrialisasi Berkelanjutan
Intip Kisah Sukses Saidah, Agen Brilink yang Punya Bisnis Beromset Ratusan Juta
Kejagung Bongkar Peran Dua Pejabat Patra Niaga, Kasus Korupsi Pertamina Kian Meluas
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 13 April 2025 - 21:20 WIB

Kejaksaan Agung Ungkap Dugaan Suap Besar dalam Kasus Ekspor CPO

Sabtu, 5 April 2025 - 15:47 WIB

Presiden Prabowo Hadiri Pemakaman Mgr Petrus Turang: Penghormatan untuk Pemimpin Penuh Integritas

Kamis, 3 April 2025 - 10:55 WIB

Pernyataan Luhut tentang ‘Budaya Santun’ dalam Demokrasi Dipertanyakan Pengamat

Sabtu, 29 Maret 2025 - 11:38 WIB

Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 512/QY Temukan Ladang Ganja di Pegunungan Bintang

Sabtu, 29 Maret 2025 - 03:00 WIB

Puan Maharani Desak Pengusutan Tuntas Teror Paket ke Kantor Tempo: Kebebasan Pers Harus Dilindungi

Sabtu, 29 Maret 2025 - 02:53 WIB

Menteri P2MI Tegaskan Larangan Pengiriman Pekerja Migran ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar

Minggu, 16 Maret 2025 - 13:26 WIB

Pemerintah Targetkan Kontribusi Proyek Hilirisasi pada Industrialisasi Berkelanjutan

Rabu, 12 Maret 2025 - 14:44 WIB

Intip Kisah Sukses Saidah, Agen Brilink yang Punya Bisnis Beromset Ratusan Juta

Berita Terbaru

Nasional

Kejaksaan Agung Ungkap Dugaan Suap Besar dalam Kasus Ekspor CPO

Minggu, 13 Apr 2025 - 21:20 WIB