INFOPUBLIK.CO – Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi mengalami pelemahan terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring berlangsungnya pembicaraan tarif perdagangan antara China dan AS.

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas terhadap dolar AS yang rebound di tengah antisipasi investor akan hasil positif dari pembicaraan tarif antara China dengan AS,” ujar Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (11/6).

Mengutip laporan Xinhua, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng, yang juga menjabat sebagai anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebelum dilangsungkannya pertemuan pertama mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan China-AS pada Senin (9/6). Pertemuan ini mendapat sambutan positif dari kalangan pebisnis yang mengharapkan adanya hasil yang saling menguntungkan.

Baca Juga :  Pengembangan Kawasan Candi Borobudur Tingkatkan Ekonomi Jawa Tengah

Perwakilan Perdagangan Internasional China, Li Chenggang, menyatakan bahwa kedua negara melakukan pembicaraan selama dua hari secara profesional, rasional, mendalam, dan jujur. “Pada prinsipnya, kedua belah pihak telah menyetujui kerangka kerja untuk menerapkan konsensus antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam pembicaraan telepon tanggal 5 Juni, serta yang dicapai pada pertemuan Jenewa, Swiss,” kata Li.

Baca Juga :  Pemerintah Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat, Dorong Efisiensi Industri Penerbangan Nasional

Perundingan ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan antara China dan AS serta mendorong perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan yang stabil dan sehat bagi kedua negara.

Selain faktor pembicaraan perdagangan, investor juga mengantisipasi data inflasi AS yang diperkirakan naik sebesar 0,2 persen secara year on year dari 2,3 persen menjadi 2,5 persen pada bulan Mei. Kenaikan inflasi ini turut mendukung penguatan kurs dolar AS.

Baca Juga :  Indonesia Dukung Pembentukan Badan Subsidiari Perlindungan Pengetahuan Tradisional pada COP16 CBD

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah menguat tipis sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.272 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.(PW)