INFOPUBLIK.CO – Sebuah kasus dugaan penipuan yang melibatkan oknum supir bus Big Bird berinisial J tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Pria bertubuh gempal tersebut diduga menyewa Lady Companion (LC) berinisial V untuk menemani di sebuah Tempat Hiburan Malam (THM) di kawasan Gading Serpong, namun diduga tidak menyelesaikan pembayaran jasa yang telah diberikan.

Kisah ini mencuat setelah V, Lady Companion yang diduga menjadi korban, membagikan kronologi kejadian lewat pesan singkat WhatsApp yang kemudian viral di media sosial. Dalam pesan tersebut, V mengaku telah menemani J hingga pukul 3 pagi, namun pada akhirnya justru diambil tanpa membayar biaya jasanya.

Baca Juga :  Kabid SD Pendidikan Terkesan Alergi Wartawan, Diduga Terlibat Gratifikasi Pembangunan RKB SDN Kelapa Dua IV

“Kan aku sudah temani Mas sampai jam 3 pagi. Masalahnya, aku dijemput saja. Sepanjang itu aku tetap profesional dan konsisten,” tulis V dengan nada kecewa.

Namun, yang menjadi sorotan utama adalah sikap J yang hingga kini belum menyelesaikan pembayaran dengan alasan yang tidak jelas.

Baca Juga :  Ribuan Kursi Kosong dalam PPDB SMA di Banten, Ombudsman Turun Tangan

“Intinya nggak selesai, kan? Dan caranya Mas tidak suka,” ucap J, oknum supir bus Big Bird.

V merasa dipermainkan dan diperlakukan tidak profesional oleh oknum supir tersebut. Ia pun berharap adanya kejelasan dan tindakan tegas dari pihak berwenang demi keadilan.

“Saya merasa tidak terima karena saya sudah bekerja sesuai keinginan dan profesional,” pungkasnya.

Kasus ini langsung memancing reaksi netizen yang mengutuk tindakan dugaan penipuan tersebut, sekaligus menyerukan agar para pekerja jasa hiburan malam mendapatkan perlindungan hukum yang layak.

Baca Juga :  Modus Penipuan Baru Mengatasnamakan PWI Banten, Masyarakat Diimbau Waspada

“Sangat disayangkan, profesi apapun harus dihormati dan dibayar dengan adil. Semoga kasus ini jadi pelajaran dan tidak terulang lagi,” ucap Saepudin, aktivis muda.

Pada saat dikonfirmasi pihak Bluebird Group melakukan investigasi internal, dan berdasarkan hasil investigasi dan penulusuran, yang bersangkutan sudah tidak bekerja di Bluebird Group sejak tahun  2022.(red)