INFOPUBLIK.CO — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa penguatan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk Indonesia bukan semata-mata untuk pertahanan negara, melainkan prioritas untuk misi kemanusiaan dan respons cepat terhadap bencana alam.

Prabowo dalam pernyataannya mengingatkan bahwa Indonesia itu berada di kawasan Ring of Fire sehingga negara harus siap menghadapi kondisi terburuk sekalipun.

“Bangsa kita berada dalam sesuatu yang disebut lingkaran api, The Ring of Fire. Bencana alam adalah bagian yang harus kita hadapi. Untuk itu kita harus siap menghadapi yang paling jelek pun, keadaan harus kita siap,” tutur Prabowo di Istora Senayan, Jumat (5/12) malam.

Baca Juga :  Kecam Keras! Ketua Aliansi Cyber Pers Desak Tindak Tegas Kekerasan Oknum Keuchik Terhadap Jurnalis

Prabowo menyampaikan bahwa kekuatan udara kini menjadi salah satu tulang punggung dalam penanganan musibah saudara-saudara setanah air di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Baca Juga :  Polemik Kepemimpinan PWI: Helmi Burman dan Sasongko Tedjo Tegaskan Keabsahan KLB dan Pemecatan HCB

“Kita buktikan sekarang rakyat melihat ada musibah, alat-alat negara segera hadir. Negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter. 50 helikopter sekarang sedang bergerak di daerah musibah,” tegasnya disambut riuh tepuk tangan hadirin.

Prabowo turut memastikan bahwa penguatan aset udara akan terus dilakukan di masa depan.

“Minggu ini, helikopter baru 5 buah helikopter dan mulai Januari tahun depan dan seterusnya kita akan datangkan 200 helikopter di Republik Indonesia ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Subianto Akan Melantik 961 Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2024

Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah telah menghadirkan pesawat angkut baru yang berperan penting dalam operasi kemanusiaan dan distribusi logistik.

“Beberapa bulan yang lalu kita datangkan 5 Hercules terbaru C-130J. Beberapa minggu yang lalu kita mendatangkan Airbus A400,” ujarnya.