INFOPUBLIK.CO, Tangerang | Sebuah seminar nasional pendidikan yang diselenggarakan oleh Majelis Pengurus Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Kabupaten Tangerang pada Selasa, 9 Juli 2024, di Auditorium Saba Karya Universitas Insan Pembangunan Indonesia (UNIPI) Tangerang, telah menimbulkan kecurigaan di kalangan peserta. Acara yang dihadiri oleh sekitar 500 guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Tangerang ini seharusnya fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di sekolah, namun justru menyisakan pertanyaan mengenai motif politik yang mungkin terlibat.

Kontroversi bermula dari ketidakterbukaan panitia dalam mengumumkan narasumber dan metode penyebaran undangan yang dilakukan secara eksklusif melalui WhatsApp kepada pengurus MGMP SMK se-Kabupaten Tangerang. Selain itu, surat undangan hanya menampilkan logo Komunitas Pena Tangerang, yang menimbulkan kebingungan di antara peserta karena tidak familiar dengan komunitas tersebut.

Baca Juga :  Aplikasi Absen Online ASN-G di Pemkab Tangerang Down, Gangguan Karena Jaringan Internet

Keberadaan Airin Rachmi Diany, salah satu narasumber dan juga kandidat gubernur Banten, semakin menambah spekulasi mengenai seminar sebagai platform kampanye terselubung. Peserta seminar mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa acara ini dapat diinterpretasikan sebagai upaya politis menjelang pemilihan kepala daerah.

Baca Juga :  Ketua FWJ Indonesia DPD Banten Desak BPK dan KPK Tindak Tegas Pejabat Terlibat Pemagaran Laut

“Ini mah kaya kampanye pak, dimana Pak Maksis yang adalah kasie SMK KCD Kabupaten Tangerang, eh beliau saat ini jadi ketua Orda Kabupaten Tangerang. Yah, tau sendiri lah,” ujar salah satu peserta yang meminta anonimitas.

Ketidakjelasan ini diperparah dengan fakta bahwa MC acara masih berstatus Pengawas SMK Kabupaten Tangerang dan Ketua ICMI Orda Kabupaten Tangerang juga menjabat sebagai Kasi SMK di wilayah yang sama, menambah kecurigaan tentang penggunaan forum akademis sebagai ajang politik.

Baca Juga :  Pemukulan Wartawan oleh Ajudan Kapolri Picu Gelombang Protes: Forwat Serukan Aksi Solidaritas Nasional

Peserta lain menambahkan, “Dan saya juga baru tahu ada Komunitas Pena Tangerang, setau saya adanya Pena Ungu dan saat ini mati suri.”

Dalam situasi yang membingungkan ini, banyak peserta yang mengharapkan ICMI sebagai organisasi intelektual untuk tetap netral dan tidak terjebak dalam pusaran politik, apalagi jika ada oknum pengurus yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi. Urgensi peningkatan pendidikan di Kabupaten Tangerang seharusnya menjadi fokus utama tanpa terdistorsi oleh agenda politik yang mungkin berlangsung.(wld)