INFOPUBLIK.CO – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja pertamanya ke luar negeri sejak menjabat, dengan agenda utama menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan KTT G20 yang akan berlangsung di Peru dan Brasil.

Menurut jadwal, KTT APEC akan diselenggarakan dari tanggal 13 hingga 16 November 2024 di Peru, diikuti oleh KTT G20 pada tanggal 18 hingga 19 November 2024 di Brasil. Kunjungan ini menandai debut Presiden Prabowo di panggung internasional, menegaskan komitmennya dalam memperkuat kerjasama dan dialog ekonomi di tingkat global.

Baca Juga :  Peruri Perkuat Kedaulatan Rupiah di Festival Rupiah Indonesia Berdaulat 2024

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengonfirmasi keikutsertaan Presiden dalam kedua forum penting tersebut. “Sebagai kepala negara, kehadiran Presiden pada kedua KTT tersebut adalah bagian dari kewajiban dan komitmen Indonesia untuk berkontribusi aktif dalam diskusi dan keputusan yang membentuk masa depan ekonomi global,” ujar Prasetyo Hadi.

Baca Juga :  Tarif Listrik Tetap! Pemerintah Jaga Stabilitas Ekonomi di Tengah Tantangan Global

Selama absensi Presiden, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan bertindak sebagai pelaksana tugas Presiden. Keputusan Presiden mengenai pengangkatan Plt Presiden ini akan segera disiapkan oleh Kementerian Sekretariat Negara. “Aturan ini sudah jelas dan akan diikuti sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tambah Prasetyo Hadi.

Rangkaian kunjungan kerja Presiden tidak hanya mencakup Peru dan Brasil, tetapi juga akan membawa beliau ke beberapa negara lain seperti China, Amerika Serikat, dan Inggris. Lawatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dan memperluas kerjasama internasional di berbagai sektor penting.

Baca Juga :  Mohammad Nuh Kritik Alokasi Dana Desa dalam Anggaran Pendidikan 2024: Desakan Transparansi dan Legalitas

Kunjungan ini juga rencananya akan dimanfaatkan oleh Presiden untuk melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan pemimpin dunia, guna membahas isu-isu strategis dan mempererat kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, serta isu global lainnya.(red)