INFOPUBLIK.CO — Dunia teknologi baterai kembali dihebohkan oleh inovasi terbaru dari tim ilmuwan China. Mereka berhasil menemukan cara revolusioner agar baterai litium elektrolit padat (all-solid-state) bisa bekerja lebih efisien, tahan lama, dan tanpa perlu tekanan eksternal dari perangkat luar. Penemuan ini membuka jalan menuju masa depan energi yang lebih aman, ramah lingkungan, dan berdaya tinggi!
Selama bertahun-tahun, baterai litium all-solid-state dianggap sebagai “harta karun” teknologi penyimpanan energi karena potensinya yang besar untuk menggantikan baterai konvensional. Tapi, satu masalah besar yang menghambat adalah bagaimana menjaga agar elektrolit padat tetap terhubung rapat dengan logam litium, agar tidak terjadi gangguan dan penurunan performa.
Kini, tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS), Institut Teknologi dan Rekayasa Material Ningbo CAS, dan Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Huazhong telah menemukan solusi inovatif. Mereka menambahkan ion iodida ke dalam elektrolit sulfida padat, yang berperan sebagai bahan aktif dalam proses penyembuhan diri baterai.
Ketika baterai digunakan, ion iodida bergerak ke antarmuka dan membentuk lapisan kaya iodin yang mampu menarik ion litium kembali ke tempatnya. Proses ini otomatis memperbaiki celah kecil dan menjaga koneksi internal tetap solid—mirip dengan kemampuan self-healing atau penyembuhan diri.
Hasilnya? Baterai ini kini jauh lebih stabil dan mampu bertahan lebih banyak siklus pengisian ulang tanpa kehilangan kapasitas. Bahkan, menurut Huang Xuejie dari CAS, teknologi ini mampu meningkatkan kepadatan energi hingga lebih dari 500 watt-jam per kilogram—artinya, perangkat elektronik bisa bertahan dua kali lebih lama dari baterai biasa.
Huang menegaskan, inovasi ini sangat potensial mempercepat pengembangan baterai berkapasitas tinggi untuk berbagai aplikasi, mulai dari robot humanoid, kendaraan listrik, hingga teknologi penerbangan masa depan. Dengan teknologi ini, masa depan energi akan lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Wang Chunsheng, pakar baterai dari Universitas Maryland, menilai bahwa penelitian ini menyelesaikan salah satu hambatan terbesar dalam komersialisasi baterai litium solid-state. Ia menyebut langkah ini sebagai tonggak besar menuju penggunaan nyata teknologi baterai masa depan yang lebih canggih dan andal.(els)


Tinggalkan Balasan